PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS SERVER

Server merupakan komputer, perangkat, atau program yang dipersembahkan untuk mengelola sumber daya jaringan. Teknologi ini disebut juga sebagai “server” karena menyediakan layanan untuk program komputer lain dan user atau juga dikenal sebagai klien.

Teorinya, setiap kali sebuah komputer dapat berbagi sumber daya dengan mesin klien, maka komputer tersebut akan dibilang sebagaiserver. Sebuah perangkat memang bisa bekerja sebagai klien dan server pada waktu yang bersamaan. Hal ini bisa terjadi karena sebuah sistem individual mempunyai kemampuan untuk menyediakan sumber daya dan menjalankan sumber daya dari sistem lain secara sekaligus.

Perlu Anda mengerti bahwa saat ini terdapat beberapa kategori server. Beberapa diantaranya seperti file server, network server, print server, database server, dan lain-lain. Beberapa dari server disebut sebagai dedicated server karena hanya melakukan tugas spesifik dan tidak ada tugas yang lain selain bekerja sebagai “server”. Dedicated server pada dasarnya adalah perangkat komputer yang dipakai secara eksklusif oleh satu perusahaan untuk meng-host data, situs web, atau aplikasi yang dimiliki. Server ini hanya dipersembahkan untuk satu klien dan tidak bisa dibagikan ke klien yang lain. Meskipun begitu, saat ini sudah ada banyak share server yang berbagai tugas seperti mengelola email, DNS, FTP, dan beberapa situs web server.

Baca Juga :

Daftar Isi
    Add a header to begin generating the table of contents

    Jenis-jenis Server yang Umum Digunakan

    1. File Server
    File server adalah server pusat di jaringan komputer yang menyajikan sistem file atau bagian dari sistem file untuk klien yang terhubung. Jenis dari server ini menawarkan tempat untuk penyimpanan pusat file yang bisa diakses oleh semua klien yang berwenang.

    File Server dapat berbentuk perangkat keras atau perangkat lunak. File server yang bisa terhubung ke jaringan internet dan sudah dikonfigurasi dengan sesuai, maka pengguna tidak hanya bisa mengakses file melalui jaringan lokal saja namun juga bisa dari akses jarak jauh atau remote. Hal tersebut, memungkinkan pengguna untuk bisa mengakses dan menyimpan file di dalam file server dengan mudah kapanpun dan dimanapun.

    2. Mail server
    Mail server merupakan server yang digunakan untuk menerima dan mengirim email . Server ini bekerja menggunakan protokol email seperti SMTP untuk menghandle surat keluar, serta juga protokol POP3 dan IMAP untuk menghandle surat masuk.

    Meskipun  cara kerja konsep mail server terlihat sederhana. Namun di dalamnya terdapat proses yang cukup rumit agar sebuah pesan dapat diterima atau dikirim. Jadi, setelah Anda selesai menulis sebuah pesan dan menekan tombol kirim, maka email klien akan terhubung ke server SMTP. Klien email tersebut akan bisa berkomunikasi dengan SMTP dan memberikan beberapa informasi seperti alamat email Anda, alamat email penerima pesan, dan isi pesan.

    3. Database Server
    Database server merupakan server yang disajikan untuk menyediakan layanan database. Jenis dari server ini digunakan untuk menyimpan serta mengelola data yang disimpan di dalamnya dan menyediakan akses data bagi pengguna yang berwenang.  Database Server akan menyimpan data dengan skala yang sangat besar di lokasi pusat dan melakukan backup terus menerus secara teratur.

    Sebuah perusahaan dapat mengelola data dengan jumlah yang sangat besar dan sebagian besar data tersebut akan tersimpan di dalam database. Dengan database server ini, pengguna dapat mengakses dan memperoleh data yang dibutuhkannya dengan menjalankan bahasa query  khusus seperti SQL. Beberapa contoh dari perangkat lunak database server adalah Oracle RDBMS, SQLite, MySQL, Informix, DB2, dan lain-lain.

    4. Web Server
    Web server merupakan jenis server yang digunakan untuk menampilkan berbagai konten website seperti gambar, video,teks, dan lain-lain kepada klien yang memintanya. Pada umumnya, klien yang melakukan request merupakan program web browser. Jadi, ketika ada seorang pengguna mengklik link atau men-download dokumen di suatu halaman website maka web browser akan meminta data ke web server agar konten tersebut bisa ditampilkan.

    Setiap kali browser bisa membutuhkan file yang di-host di dalam web server, maka browser akan melakukan request dan berkomunikasi dengan HTTP(Hypertext Transfer Protocol). Ketika permintaannya mencapai web server, selanjutnya server HTTP (perangkat lunak) menerima permintaan tersebut dan menemukan dokumen yang diminta kemudian mengirimkan kembali ke browser untuk ditampilkan. Namun jika server tidak menemukan dokumen yang diminta, maka server akan mengembalikan permintaan dengan menampilkan respons 404.

    Beberapa contoh web server adalah Nginx, IIS, Apache, Tomcat, dan lain-lain.

    Scroll to Top